dan petang adalah sebuah jalan menuju roma
pulang membawa canda tawa, bahwa dirimu,
menemukan selasar bintang di langit biru
membentang luas tanpa ada cahaya matahari meneranginya
Begitulah waktu, kau tumpahkan segala asa dengan keriangan
sehingga ia betah berlabuh: menunggumu di bulan Juli
esok. sebuah penantian yang ditunggu-tunggu
ada hidangan nikmat di sana, seperti yang kamu pinta
ada nasi rawon, sate kambing, kue tar, bahkan kepala kepiting
semoga kamu menghabiskannya dengan lahap
sambil duduk bersenggawa menikmati usia berkepala dua
dan engkau, sejatinya adalah pelukis masa dan warna-warni dunia
Begitulah waktu, selaksa burung camar mengarungi samudera hindia
berpendar dengan beribu kunang-kunang malam
memberi cahaya di bulan juli
agar esok, kamu tersenyum meniup lilin
pesta perayaan usiamu yang kedua puluh dua
sehingga malam tak lagi gulita