Aku berada diantara langit yang terpapar angin,mendung
Juga petir sebagai pengiring hati
penanda tangisan
Di himpunan doa penggapai hati yang luruh,
Aku masih membaca lembaran gelisahku
Pada mungkin yang kian jauh
Jiwa miskinku tercekik memelas
Terjaga di beranda linimasa tanpa irama kata
Berteman prasangka diklausa-klausa yang meriba rindu
Aku kehabisan akal di setiap perburuanku pada hatimu
Perjalanan ini meremas airmata kehilangan
Terlalu dalam aku tenggelam
Basah kuyup impian, ramalan, juga hitungan-hitungan kertas
Diribuan keinginan yang berdesak-desakan
memenuhi tembikar waktu yang diatasnya kutabur melati
Berharap
Berbunga wangi di sepanjang tahun
Aku terjatuh di jiwamu pada keberangkatan diatas tumpukan debaran jantung
yang telah berkali-kali terpacu namun tak sempat kaubaca,
dan,
Aku semakin dalam terhisap keheninganmu
Dihatiku yang berbicara,
bibir yang terpana,
rasa hati yang terbata-bata
diatas rinduku yang meriba
https://youtu.be/FcOctsNXyjk
Suhawan tridoyo
Hotel Indonesia Pekalongan, 10122019