Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rindu yang Meriba

12 Desember 2019   05:44 Diperbarui: 12 Desember 2019   05:39 14 1
RINDU YANG MERIBA

Aku berada diantara langit yang terpapar angin,mendung
Juga petir sebagai pengiring hati
penanda tangisan
Di himpunan  doa penggapai hati yang luruh,

Aku masih membaca lembaran gelisahku
Pada mungkin yang kian jauh
Jiwa miskinku tercekik memelas
Terjaga di beranda linimasa tanpa irama kata
Berteman prasangka diklausa-klausa yang meriba rindu

Aku kehabisan akal di setiap perburuanku pada hatimu
Perjalanan  ini meremas  airmata kehilangan
Terlalu dalam aku tenggelam
Basah kuyup impian, ramalan, juga hitungan-hitungan kertas
Diribuan keinginan yang berdesak-desakan
memenuhi tembikar waktu yang diatasnya kutabur melati
Berharap
Berbunga wangi di sepanjang tahun

Aku terjatuh di jiwamu pada keberangkatan diatas  tumpukan debaran jantung
yang telah berkali-kali terpacu namun tak sempat kaubaca,
dan,
Aku semakin dalam terhisap keheninganmu
Dihatiku yang berbicara,
bibir yang terpana,
rasa hati yang terbata-bata
diatas rinduku yang meriba
https://youtu.be/FcOctsNXyjk

Suhawan tridoyo
Hotel Indonesia Pekalongan, 10122019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun