Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Wanita

9 Oktober 2010   18:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 794 0
Wanita adalah sebutan untuk perempuan yang sudah dewasa. Perempuan yang masih muda atau perawan bolehlah kita sebut gadis. Atau cewek saja. Lantas, perempuan? Perempuan, hm, tidak ada kata yang sanggup menyederhanakan kerumitannya. Tidak ada syair yang mampu menguraikan kebersahajaannya. Fotografi yang katanya bersuara lebih dari seribu kata, ternyata hanya diam seribu bahasa membingkai perempuan dalam keabadian. Perempuan selalu menjadi obyek foto yang paling laris. Mari kita buka salah satu kamus produksi dalam negeri. Kamus membatasi perempuan sebagai [n] (1) orang (manusia) yg mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Kamus itu lupa mengatakan bahwa  perempuan dikodekan oleh adanya dua kromosom X pada setiap inti sel diploidnya. Artinya bahwa setiap sel otak, otot, jantung dan hampir semua sel lainnya akan ditandai dengan sandi XX. Seluruh selnya adalah perempuan. Perempuan adalah keperempuanan dalam jiwa dan raganya. Pada tingkat sel, perempuan mewujud menjadi sel telur alias ovum, dan laki-laki menciut menjadi sel sperma. Sperma dan ovum adalah sel gamet. Berbeda dengan sel tubuh dewasa yang setiap selnya berisi 46 kromosom, maka sel gamet hanya memiliki separuhnya yaitu 23 kromosom. Yang lengkap disebut diploid (n = 2 x 23) maka yang separuh saja disebut haploid (n = 23). Hubungan seksual adalah salah satu cara untuk menyatukan 23 kromosom sperma ke dalam 23 kromosom ovum. Pembuahan ini membentuk zygot, miniatur manusia yang kromosomnya sudah pulih menjadi 46. Nah dari jumlah tersebut, 44 kromosom adalah 22 pasang kromosom autosom sedangkan dua sisanya adalah sepasang kromosom gonosom. Sepasang gonosom bisa berupa kromosom XX atau XY tergantung jenis kelaminnya. Kalau XX, janin itu akan kembali menjelma menjadi perempuan, jika XY dia akan menjadi laki-laki.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun