Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Anak Hiperaktif atau Superaktif?

12 Desember 2019   07:44 Diperbarui: 14 Desember 2019   15:38 310 1

Nama: Sri Mahyanti Sitorus
Kelas: 1
Judul: Anak Hiperaktif atau Superaktif?
Pembaca: Remaja (Pelajar/Mahasiswa), Orang tua

    Kata hiperaktif sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Akan tetapi sebagian masyarakat belum benar-benar paham dengan pengertian hiperaktif yang sesungguhnya. Seringkali kita menemukan para ibu yang dengan mudah mengatakan bahwa anaknya hiperaktif hanya karena ia tidak mau duduk diam atau mendengarkan perintahnya. Padahal, untuk menegakkan diagnosis hiperaktif perlu screening khusus yang dilakukan dengan tahapan tertentu.
     Kasus anak diduga hiperaktif ini bisa menimpa siapa saja, termasuk penulis sendiri. Penulis mempunyai adik yang sering di panggil hiperaktif karena dia tidak bisa diam dan selalu aktif bergerak. Dia juga sangat suka melakukan sesuatu yang terkadang tidak ada tujuannya seperti membuka dan menutup pintu lalu menghidupkan dan mematikan televisi, ia juga sering berlari-lari di dalam rumah seperti berlari memutari ruangan. Lalu pada saat bermain ia mudah sekali bosan dan terkadang ia kesal sendiri sampai melempar mainannya hingga rusak.
Pada saat belajar di sekolah ia sering tidak mendengarkan gurunya berbicara dan asik bermain sendiri atau kadang mengganggu temannya. Dia kadang suka melamun dan diam sendiri  namun hanya sebentar kemudian ia kembali bergerak kesana kemari. Ia juga kurang dalam mengingat huruf namun mudah memahami angka-angka.
      Awalnya penulis mengira jika adik penulis juga hiperaktif karena ia sangat suka bergerak, berlari kesana kemari dan tidak mudah lelah, tetapi seiiring berjalannya waktu ia mulai terlihat tidak terlalu hiperaktif lagi kini ia juga mulai kurang banyak bergerak.
Perangai anak seperti adik penulis ini selalu disebut hiperaktif oleh kebanyakan orang, tidak terkecuali penulis dan keluarga penulis. Namun setelah duduk di Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara, penulis menyadari tidak segampang itu melabeli seseorang mengidap penyakit atau gangguan psikologis tertentu. Memang, dilihat dari kebiasaan orang tersebut sepertinya mengidap suatu penyakit atau gangguan psikologis tertentu. Namun, keputusan apakah  orang  tersebut mengidap penyakit atau gangguan psikologis harus ditentukan hasil pemeriksaan medis. Sayangnya, banyak warga tidak melakukan cek medis tersebut. Sampai hari ini pun, kami sekeluarga belum mengetahui secara pasti apakah adik memang hiperaktif, karena kami belum memeriksakannya ke dokter atau psikiater.
     Lalu apa sebenarnya hiperaktif itu?
     Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan saraf tertentu sehingga sulit memusatkan konsentrasi dan cenderung hiperkinetik (terlalu banyak bergerak). Anda akan menemukan anak hiperaktif ini sulit diajari sesuatu dan terus bergerak tanpa henti. Saat teman-temannya memerhatikan guru di kelas, ia justru berbicara sendiri atau lari ke sana kemari dan mengganggu teman yang lain. Hiperaktif memang selalu identik dengan banyaknya gerak.  
     Menurut Sani Budiantini Hermawan “ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD”. Psikolog dari Klinik Empati Development Center, Jakarta ini melanjutkan, gangguan ini disebabkan kerusakan keci lpada sistem saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Ada juga penyebab lainnya, yakni temperamen bawaan, pengaruh gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan dan alergi makanan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun