Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Sayap

30 Juli 2020   04:15 Diperbarui: 1 Februari 2021   21:23 68 18
Cericit burung kecil di sebuah sarang, menunggu induknya pulang membawa makan. Sarang kecil penuh ketentraman dan riang si anak burung. Semua begitu indah baginya, sebelum datang seekor gagak. Penghuni baru sarang yang sederhana dan kecil. Sesak, burung kecil itu susah bergerak. Tapi.. tak ada apapun yang bisa ia lakukan, sayapnya terlalu kecil untuk terbang meninggalkan kesesakan itu.

Waktu berlalu, musim berganti. Nanar selalu tatapan burung kecil itu. Indah gerak awan dan tarian ilalang yang begitu menghanyutkan hanya dapat disaksikan dari kejauhan. Bagaimana dengan lambaian nyiur dan debur ombak? Entahlah, burung kecil itu tak pernah melihatnya karena belum sekalipun menyambangi pesisir. Dia hanya menghuni sarang induknya.

Suatu hari sekelompok burung melintas hendak migrasi. Salah seekor burung terbang berputar-putar sesuka hati, tapi tak lepas dari kawanannya. Mereka sekecil burung penghuni sarang nan sesak itu, sayapnya pun tak begitu lebar. Si burung kecil menatap heran, mereka mampu terbang jauh dengan sayap yang seukuran dengan sayapnya. Ia meratap, kenapa sang induk tak membiarkannya terbang.

Burung kecil nan malang.. ia hanya menunggu waktu, berharap sayapnya tumbuh sedikit lagi. Belajar terbang selagi sang induk pergi bersama gagak. Harapan terus mengudara seiring angin berhembus. Harapan untuk dapat melanglang benua, melintasi samudra, melihat betapa luasnya dunia yang indah. Mengudara hingga temukan pohon tinggi menjulang dan berakar kokoh, membangun sarang sederhana untuknya beristirahat sebelum kembali menikmati naungan langit.

Bukankah setiap burung pergi meninggalkan sarang tempatnya menetas dan membuat sarang baru? Hingga bertelur dan mendengarkan cericit anaknya, sang burung kecil baru. Kehidupan layaknya burung yang mampu terbang bebas, memilih pohon tempat membangun sarang, pergi mencari makan yang disuka. Begitulah mimpi si anak burung.

Semoga sayapmu lekas tumbuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun