Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Logika ToA dan Banjir adalah Berkah

24 Januari 2020   18:25 Diperbarui: 24 Januari 2020   18:31 439 2
Musim hujan urung sirna, pohon pohon telah tak berakar. Monas yang indah, kini kau ubah jadi pacuan kuda dan upacara. Jakarta tidak kekurangan tanah untuk menumbuhkan paru paru dunia. Tapi Jakarta telah kehilangan keberpihakan pemimpinnya. Mana karya karya yang kau janjikan? Mana simbol simbol santunmu yang telah disematkan? Apakah santun dengan membunuh pohon? Setan pun tahu, ketika rumah mereka dirusak, mereka akan marah, pun manusia. Sekarang masih ada waktu. Jangan hanya tata kata. Ibu kota tolong kau jaga. Ia sudah tua. Paru parunya telah kau tikam, udara tercemar dan banjir kini menjadi berkah bagi penggemar buta mu. Salam untuk kamu yang jago tata kata dengan ToA, retorika dan risalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun