Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Komandan

29 Desember 2022   01:09 Diperbarui: 20 Februari 2023   04:01 229 2
Puisi  |   Komandan

Soetiyastoko

Bagaimana aku bisa lupa
yang
kau bisikan
diantara desah nafas-mu

"duka nestapa dihamparan sepi, seketika hilang, bila sungguh kau peluk Tuhan-mu, ..."

Itu kalimat-mu,
ketika
kau terluka diantara
belukar berduri
dan
senapan-mu
masih
kau genggam

Mestinya kau
meringis kesakitan
dan
meregang

Tapi dikau
tak begitu, ...
kau tersenyum !

Kau lindungi komandan
yang hanya berpistol

"dia lebih berharga dari-ku, aku harus pastikan dia selamat, ..."

Tapi kau dan aku,
ditinggalkannya di sini, ...

"dia, harus terus memimpin yang lainnya, perjuangan, belum kita menangkan..."

Darah-mu tak lagi deras mengucur, ...

"pergilah, pergi, biarlah aku di sini, jika Tuhan menghendaki. Aku tak akan mati, ...."

Mata-mu
pelan-pelan terkatup
bibir-mu
membentuk senyum

("Panglima, aku tak tahu seberapa senyap kabin sedan-mu, jangan pernah kau khianati perjuangan prajurit untuk bangsa-mu, ...")

***

Bumi Puspita Asri, Kamis 29/12/2022 00:51:27

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun