Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Stebby Julionantan – Sang Filosofi Sepatu *)

19 Februari 2012   17:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 130 0
NOVA – Stebby Julionatan (29), selain bekerja sebagai staf Humas dan Protokol Pemkot Probolinggo (Jatim) ternyata juga produktif di bidang penulisan. LAN menjadi novel perdananya yang dikerjakannya dalam waktu setahun dan dirilis pada 2011 lalu. Baru-baru ini ia juga meluncurkan buku keduanya, kumpulan 13 kisah yang diberi judul Barang Yang Sudah Dibeli Tidak Dapat Ditukar Kembali.

Selain aktif menulis, pria berdarah Ambon – Surabaya ini juga mahir membawakan acara. Tak heran malam hari seusai bekerja ia masih sempat siaran di Radio Suara Kota Probolinggo. Lulusan STKIP Pasuruan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini sejak kecil memang sudah tertarik menulis. Beberapa prestasi pun sudah banyak diraihnya. Salah satunya dianugerahi Penulis Muda Berbakat 2007.

“Banyak obsesi yang masih ingin saya kejar. Ingin menyelesaikan antologi puisi bersama seorang kawan, Ratna Satyavati, juga ingin merasakan menulis di harian nasional,” ujar Anggota Dewan Pendidikan Kota Probolinggo termuda ini. Menurutnya, generasi muda di Probolinggo juga tak kalah berprestasi dan berpotensi layaknya pemuda dari daerah lain di Indonesia.

“Selama ini saya bangga terhadap kota saya. Salah satu cara agar terus berprestasi, ya, melalui karya dan bangga membawa nama kota kelahiran sendiri. Karena kalau bukan kita orang Probolinggo, siapa lagi yang akan mengharumkan nama kota ini?” tukas Stebby yang mengaku punya hobby traveling.

Pengagum berat Putu Wijaya ini juga mengungkapkan filosofi hidupnya yang seperti sepatu. Baginya, sejarah sepatu adalah sejarah mengenai tempat di mana ia pernah menapak dan berpijak. “Menggunakan sepatu sendiri pasti terasa lebih nyaman dan cocok dengan kaki, bukan pakai sepatu orang lain,” tegasnya lagi. SWITA

*) artikel ini dimuat di tabloid NOVA edisi Khusus Ulang Tahun 24 Nova (1252)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun