Sikap Uni Soviet pada masa perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia ialah meyakini Soekarno bahwa Uni Soviet adalah kekuatan yang dapat diandalkan Indonesia dalam mempertahankan kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu, pada awal tahun 1958, atas prakarsa Indonesia dicpai kesepakatan pendahuluan mengenai terjalinnya hubungan ddiplomatik antara Indonesia dan Uni Soviet. Amun karena beberapa peristiwa di Indonesia, realisasi kesepakatan tersebut secara praktis baru di mulai pada awal tahun 1950-an.
Pada musim semi tahun 1952 delegasi Indonesia berangkat ke moskwa untuk ikut serta dalam persidangan ekonomi dunia. Anggota delegasi antara lain Adam Malik, yang kemudian menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Soviet, bahkan kemudian menjadi Misteri Luar Negeri dan Wakil Presiden RI.