Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Balada Wayang Ponokawan_Episode 2: Heboh...SengkuniLeaks

22 Desember 2010   20:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:29 278 0
Ditulis oleh Edi Siswoyo
22 Desember 2010

Diunggah oleh adi_arc

N.K.R.A (Negera Kerajaan Republik Astina), kali ini benar-benar dibikin heboh seheboh-hebohnya...Bagaimana tidak setelah mas-mas tukang becak, abang supir, yang suka nongkrong di warkop dipojok terminal sono heboh ngomongin situs yang nama depanya percis kaya situs WikiPedia punya Kang Jimmy Wales, Ya situs yang bikin porak-poranda rahasia Negara adik kuasa itu WikiLeaks namanya.

Konon data kabel, memo-memo penting antar pemimpin dunia, & dokumen-dokumen rahasia, tentang perang Afghan istan,dan perang irak dibuka mlongo bisa dinikmati khalayak umum secara bebas. Sekarang kejadian serupa juga menimpa Negara Ngastinapura, situs serupa dengan dua wiki diatas, tapi yang ini namanya selebaran SengkuniLeaks, juga benar-benar membuat Prabu Duryudana kebakaran bulu-bulunya, karenya banyak sekali borok-borok kurawa yang diungkap di situs itu.

Kalau si Julian Assange yang empunya WikiLeaks susah banget dicari keberadaan tepatnya, kali ini kurawa cs tidak terlalu sulit untuk mencokok siapa duratmaka dibalik situs meresahkan itu, tak lain dan tak bukan adalah Paklek Prabu Duryudana  sendiri adik dari Ibunda Gendari yaitu Patih Sengkuni atau Tri Gantalpatih, ya...Gandalaputra, ya...Suwalaputra (Anak'e Prabu Suwala)

Bagong yang kebetulan lagi Reresik halaman nyeletuk..."Setahu saya Gusti Gandalaputra itu jangankan bikin situs nyeleneh di internet lah wong mau sms aja masih bingung...kalo laptop ga punya...tapi kalo kipas punya dia..ya buat ngipas-ngipasi suasana hatinya sampeyan biar mungsuhi pandawa dan gak konsen mikirin Negeri..."Sambil nyengkiwing pengki dan sapu lidinya Bagong ngeluyur.

***
Masih di kedai kopi di Terminal Kampung Jenggotan

Berita hebohnya SengkuniLeaks walau cuma lewat selebaran-selebaran daun pisang dan daun lontar yang ditebarkan dijalan-jalan raya Kampung Jenggotan, jadi goro-goro, Bahkan akun Twitter Petruk kebanjiran pertanyaan menyoal SengkuniLeaks yang turut gumbruh membawa nama Romo Semar seputar keturut campuranya dengan masalah pandawa crew, padahal para ksatria pandawa memang selalu membutuhkan campur tangan Semar untuk menghadapi masalahnya.

Wal hasil...sekarang bukan hanya dikedai kopi di pojok terminal kampung jenggotan, disawah, dirumah sakit, di instansi pemerintahan N.K.R.A, semua ngomongin SengkuniLeaks.

***
Petruk merasa turut bertanggung jawab karena nama ponokawan ikut pula dibawa-bawa pada selebaran terakhir yang petruk temukan di warung sembako pas lagi mau beli terasi, padahal mereka (ponokawan) hanya seorang abdi yang terus mengabdi dan memahami ndoro-nya

"Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih..." Sudah bersusah payah seluruh kekuatan intelijen Astina atau biasa disebut C.I.A (Central Intelegent Astina) tetap saja mereka belum bisa menemukan tempat nyumpelnya Patih sengkuni, "Truk mungkin gak yah Si Gandamana eh..Si Gandalaputra itu bersembunyi di negara tetangga kita yang baru..."?tanya gareng

"Ke ngay0gyakarto maksudmu reng...tidak mungkin aku tau semua seluk beluk daerah situ...aku sosok sejati yang mbaurekso Ngworo kepada masyarakat situ sebelum gunung merapi meletus...aku kenal banget ama Sultanya yang sekarang lagi di tambahin susahnya oleh jakarta karena monarkinya dimasalahin" sangkal petruk.

"Pede banget toh koe truk...disitu tuh yang mbaurekso jenenge Nyai Petruk, ya Mbah Petruk, dan Den Mas Anwar, anak dari Pangeran Samber Nyawa penguasa Gunung Lawu, bukan petruk koe..."Gareng membantah.

"Emang sing irunge lancip dowo koe tok...pemimpin sekarang juga hidungnya sama kaya punya kamu, tapi sayang hidung mereka tak peka terhadap penderitaan, mereka hanya peka pada duittt...duiiittt...dan duiitt..."tambah gareng.

Sedang seru-serunya berbantah-bantahan, seperti mendapat wangsit sabdo palon, Gareng&Petruk melihat anak muda dengan karung buluk dan gancu, pawakanya agak pendek dan hitam, gemuk perutnya monyong kedepan mirip seperti Bagong kalau saja badanya putihan,dia memunguti semua selebaran SengkuniLeaks yang berserakan dijalan.

***
Si pemuda itu mengaku bahwa dirinyalah penyebar selebaran SengkuniLeaks, makanya dia berkewajiban membereskan semua yang sudah dilakukan, menata kembali apa yang sudah ia kacaukan.

Setelah Ngapuro dengan petruk dan gareng pemuda yang belakangan diketahui bernama Edi Siswoyo itu akhirnya menjelaskan bahwa dirinya tak sengaja mempublikaskan SengkuniLeaks lebih awal (Cikal bakal WikiLeaks versi Astina), pemuda itu adalah salah satu pemuda yang mencintai budaya daerah, terutama cerita wayang, dan semacamnya, Nah... kebetulan Pemuda yang tampangnya mirip Bagong punya Buku lengkap Ceritera Mahabarata karangan R.A Kosasih.

"Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih..." sedang asyik-asyik mempelajari Bukunya, pacarnya datang kerumah dia merasa cemburu karena cintanya sekarang jadi nomor dua setelah Buku Mahabarata itu, akhirnya Buku itu dilepaskan satu persatu dari halamanya dan ia tebar-tebarkan dijalan, sialnya pada setiap lembar buku itu sudah ditulis dan disetempel muka Patih Sengkuni dan Nama SengkuniLeaks.

Kemudian ia pun menjelaskan kenapa dia memilih nama Patih Sengkuni, dia beralasan kalau tokoh sengkuni adalah tokoh wayang yang paling ngenek-ngeneki, mukanya aja cengengesan, satu lagi dia tak kehabisan akal untuk berbuat curang, bahkan Gelar Patihnya saja dia dapatkan dengan curang.

***
Kisahnya begini, Kala itu Astina sedang menginvasi kerajaan Raksasa Pringgandani dipimpin oleh Patih Gandamana Pemilik Aji Blabak Pangantolan dan Bandung Bondowoso, Pada perang itu Patih Gandamana terjebak, terperosok kedalam luweng (sumur buatan), bukanya ditulung malah diurug sekalian oleh sengkuni, akhirnya sengkuni pulang ke Astina dan melapor bahwa Patih Gandamana sudah mati, dan akhirnya dia diangkat jadi penggantinya,"keren ga oomm..." penutup penjelasan pemuda itu.

Daripada memaka gambar yang lain kita harus berpura-pura, kita ogah memakai gambar patih sengkuni karena kelicikan dan kecuranganya, lebih baik pakai gabar sengkuni tapi perbuatanya tulus seperti prabu arjuna, dibanding memakai gambar prabu arjuna tetapi perilakunya seperti sengkuni, ya toh omm....?, tapi gareng dan petruk tak bergeming, sudah kadung kesel kayanya.

Gareng dan Petruk saling lirik, kemudian gareng nyengkiwing tangan kanan pemuda itu, dan petruk tangan kirinya, untuk dihadapkan dengan Romo Semar, karena mereka menganggap Pemuda ini terlalu banyak omong dan tahu masalah jeroan Negara Adi kuasa NKRA/Negara Kerajaan Republik Astina, yang sebenarnya belum pernah ia lihat, tapi melalui Buku ia melihat setiap ruangnya, dan kisah - kisah Ndoro-ndoro mereka yang Petruk dan Gareng sendiri saja belum tahu.

Alih-alih mengamuk atau meronta-ronta, Pemuda ini malah mengambil posisi kaki bersila melayang diudara dan telapak tanganya dirapatkan membentuk tumpeng didepan dadanya, sedang tangan gareng dan Petruk jadi tumpuanya.

Walaupun tambah berat, akhirnya gareng dan petruk tau kalo ternyata pemuda ini ahli bertapa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun