Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Solidaritas Buruh Australia Dukung Kemerdekaan RI

30 April 2010   18:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 458 0
[caption id="attachment_130379" align="alignleft" width="317" caption="Sumber: http://earlyworks.com.au"][/caption]

Apa jadinya bila para buruh pelabuhan Australia tidak mogok kerja dan menyandera kapal-kapal Belanda berisi amunisi dan senjata yang akan berangkat ke Indonesia? Film dokumenter Indonesia Calling (1946) besutan Joris Ivens memaparkan dengan gamblang.

MUNGKIN SEJARAH akan bergulir lain bila para buruh Australia tidak menggelar aksi mogok massal dan menyandera kapal-kapal Belanda yang berisi amunisi, senjata, dan sebagian tentara dan akan diberangkatkan ke Indonesia itu. Belanda mungkin akan lebih cepat melakukan agresinya dan menghancurkan Indonesia beberapa saat usai memproklamirkan kemerdekaannya.

Perjuangan yang tak kalah berat dari merebut kemerdekaan adalah mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. Proklamasi 17 Agustus 1945 bukan tanda bahwa perjuangan telah usai. Dunia internasional belum mengakui kemerdekaan itu. Terlebih Belanda yang mencengkeram Indonesia dan menghisap keuntungan darinya tiga setengah abad lamanya. Di saat pasukan Belanda hendak melancarkan serangannya kembali ke Indonesia, solidaritas Australia yang diwakili oleh para buruh membuncah. Mereka mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Indonesia agar diakui oleh komunitas Internasional. Semua ini terekam gamblang dalam film dokumenter garapan Joris Ivens (1898-1989) berjudul Indonesia Calling (1946). Film ini merupakan dokumentasi sejarah penting Indonesia di awal kemerdekaannya.

Film ini dirilis untuk memperingati setahun kemerdekaan Indonesia pada 1946. Sutradara asal kelahiran Nijmegen 18 November 1898 ini menggarap film ini dengan dibantu oleh para kru film dan aktivis dari berbagai negara. Lantaran debutnya di film dokumenter bernilai sejarah tinggi, seperti film tentang sosialisme Soviet, Perang Sipil Spanyol, perang kemerdekaan Indonesia, Perang Vietnam, Perang Kuba dan Revolusi China membuat ia dikenal sebagai salah satu perintis film dokumenter dunia. Sudut pandang filmnya yang kontroversial membuat dia mengalami penyingkiran dari negeri sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun