24 April 2017 13:23Diperbarui: 24 April 2017 22:00159810
Beberapa kompasianer sangat menggebu – gebu mem”bully” pendukung Ahok (Ahokers) dengan argumen – argumen beragam. Beberapa pembenaran (apologi) kemenangan Anies – Sandy berhasil penulis rekam , antara lain:
Sentimen agama bukan penentu kekalahan Ahok - Djarot Apologi untuk menepis anggapan negatif sentimen SARA yang sejak awal sudah dilemparkan ke publik lewat kotbah Jumat, jauh sebelum kasus penistaan menguat.
Ahok kalah karena “kualat” menista agama (Benarkah ?) Apologi untuk melegitimasi hukuman ilahi atas kesalahan moral dalam kasus penistaan agama.
Agama mayoritas tidak bersalah atas kekalahanan Ahok – Djarot Apologi golongan radikalis menyembunyikan identitas di balik agama mayoritas , karena radikalis dicitrakan buruk selama kampanye . Faktanya tidak semua pemeluk agama mayoritas menentang Ahok – Djarot.
Kekalahan Ahok – Djarot adalah kesalahan Presiden Jokowi. Apologi membenarkan perlindungan Presiden Jokowi atas kesalahan Ahok di kasus penistaan agama, faktanya Jokowi secara elegan membiarkan proses hukum berjalan.
Menyalahkan media asing atas pemberitaaannya Apologi untuk menyangkal proses politik selama Pilkada yang sarat berbau SARA di mata dunia. (JK, Nur Mahmudi menegaskan juga)
Program Jokowi & Ahok belum terealisasi semasa menjabat Apologi untuk mengalihkan isu agar janji program Cagub terpilih tidak menjadi sorotan dan bahan “bully”.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.