Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Pelajaran Berharga dari Ekstrakurikuler SMPN 1 Turi yang Berujung Maut

21 Februari 2020   22:53 Diperbarui: 21 Februari 2020   22:54 386 12
Ekstrakurikuler sekolah berujung petaka, 239 nyaris meregang nyawa, 6 meninggal, 5 hilang. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yaitu kegiatan susur sungai sempor yang dilaksanakan oleh para murid SMP Negeri 1 Turi Sleman, berujung duka dan petaka.

Pasalnya kegiatan tersebut memakan korban jiwa, seperti yang diberitakan ada sekitar 250 yang murid hanyut terseret arus deras dari sungai sempor ini, dan dari jumlah tersebut 239 orang dinyatakan selamat, 6 orang dinyatakan meninggal dunia, 5 orang masih hilang.

Betapa duka yang mendalam pasti dialami oleh para orang tua, tangis kesedihan dan kepiluan yang tak tertahankan mendapati kenyataan, bahwa anak kesayangan mereka harus meregang nyawa.

Ya, tentunya kita sangat prihatin dengan kejadian ini, terlepas dari 6 yang meninggal dan 5 yang hilang, untung saja 239 orang murid lainnya yang sempat turut hanyut tersebut dapat diselamatkan, bayangkan saja kalau terjangan arus sungai sempor lebih deras lagi, bisa jadi korban meninggal lebih banyak lagi.

Berlatar dari peristiwa naas yang terjadi ini, sudah sangatlah jelas, maka dari pihak sekolah harus dapat mempertanggung jawabkannya, baik secara kegiatannya, secara moral kepada orang tua murid, ataupun secara hukum, apalagi ada korban meninggal dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah ini.

Karena bisa jadi, peristiwa naas ini akan ada sangkut pautnya dengan hukum, bila secara kronologi pengusutan dan investigasi ternyata ditemukan fakta adanya kelalaian dari pihak sekolah.

Maka pihak sekolah harus dapat mempertanggung jawabkannya apakah kegiatan ekstrakurikuler sekolah ini berizin atau tidak, atas seizin sekolah atau tidak, atas seizin siapa, apakah hanya atas izin guru ekstrakurikuler saja tanpa melibatkan pihak sekolah dalam hal ini yaitu dari para dewan guru serta kepala sekolah atau tidak, atau bahkan atas inisiatif kakak pembina sendiri tanpa izin pihak sekolah, ada izin dari orang tua atau tidak, atau bagaimanakah sebenarnya.

Bila kegiatan ekstrakurikuler sekolah ini memang berizin atau memang diselenggarakan oleh pihak sekolah apakah sudah menerapkan Standar Operasional Prosedur yang benar atau tidak, atau para penyelenggaranya dari siapa, apakah memang dari pihak sekolah atau dari pihak lain, kalau dari pihak luar sekolah apakah sudah memenuhi standar dan syarat sebagai penyelenggara ekstrakulikuler sekolah atau tidak, kalau memang penyelengaranya dari pihak sekolah bagaimana tanggung jawabnya.

Yang lebih parah lagi adalah, apabila kegiatan ini tidak berizin sama sekali, baik izin dari sekolah atau orangtua, maka juga harus diusut tuntas siapa yang harus benar-benar bertanggung jawab.

Yang jelas berkaitan dengan peristiwa naas yang menimpa para murid SMP Negeri 1 Turi Sleman ini harus harus diselesaikan secara penuh tanggung jawab dan harus ada yang bertanggung jawab.

Pihak yang berwenang dan terkait lainnya harus menelusuri peristiwa naas ini ada kelalaian dari mana sebenarnya dan ini harus jelas, karena peristiwa ini tidak bisa dianggap sebelah mata, harus serius diusut tuntas.

Hilangnya nyawa manusia bahkan boleh dikatakan hampir nyaris merengut nyawa ratusan murid yang lainnya yang terjadi ini, bukan perkara biasa semata.

Bila memang dalam hal ini  pihak sekolah yang akhirnya mesti bertanggung jawab, maka secara hukum, keterlibatan yang memberikan izin serta penyelenggara dilapangan yang mesti harusnya bertanggung jawab.

Bisa jadi dalam hal ini, akan  melibatkan pertanggung jawaban dari Kepala Sekolah, Kepala Kesiswaan Sekolah, termasuk guru pembina ekstrakurikuler sesuai kegiatan tersebut.

Oleh karenanya pihak-pihak berwenang yang mengusut dan menginvestigasi peristiwa naas yang terjadi ini, mesti dapat segera memberikan keterangan-keterangan resmi terkait bagaimana peristiwa naas tersebut.

Peristiwa naas yang menimpa para murid SMP Negeri 1 Turi, Sleman ini, agar dapatnya juga menjadi pelajaran berharga, bagi pihak sekolah lainnya, agar tidak lalai dengan menyepelekan SOP dalam menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sekolah, apalagi bila kegiatan tersebut dilaksanakan diluar sekolah.

Maka dari itu, tuntutan mematuhi SOP adalah wajib bagi pihak sekolah agar dapat mencegah dan menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Keselamatan dan keamanan yang menyangkut nyawa manusia dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler sekolah, apapun itu kegiatannya, harus tetap diutamakan.

Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun