Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Jokowi Lebih Cocok Dianugerahi Gelar Putra Millenial?

23 September 2019   07:19 Diperbarui: 23 September 2019   07:28 270 11
Presiden RI Ir Haji Joko Widodo nampaknya kembali menjadi pembahasan dan perdebatan di masyarakat pasalnya kali ini beredar isu kepada publik bahwasanya Presiden Jokowi akan dijadikan sebagai Putra Reformasi.

Tak pelak hal ini menjadi pertentangan pro dan kontra terkait isu anugerah Jokowi menjadi Putra Reformasi tersebut bahkan disinyalir banyak yang menentang karena dasarnya tidak jelas.

Dalam isu penganugerahan Jokowi sebagai Putra Reformasi tersebut tersiar kabar bahwa Jokowi merupakan penerus gerakan reformasi yang sudah digerakkan sejak tahun 1998 lalu.

Mengenai isu ini Jokowi dianggap berhasil membawa perubahan negara Indonesia selama masa pemerintahan di periode kepemimpinannya.

Dikabarkan kalau selama kepemimpinannya, Jokowi dianggap telah memberikan andil yang cukup besar dalam melaksanakan program kerjanya seperti perubahan sistem dan pembangunan-pembangunan di berbagai sektor yang ada di Indonesia.

Terkait rencana tersebut banyak juga yang menentang penganugerahan Presiden Jokowi menjadi Putra Reformasi, pasalnya Jokowi masih dinilai belum layak untuk mendapat gelar anugerah Putra Reformasi tersebut.

Mengapa banyak yang menentangnya?

Perlu disadari dari berbagai proses program kerja dan kebijakan yang dirancang Jokowi selama kepemipinannya tersebut kalau mau jujur sebagian besar sebenarnya Jokowi masih dalam tahap perjalanan finishing atau penyelesaian.

Sehingga masih butuh waktu untuk menyatakan bahwasanya program-program dan kebijakan yang pernah dicanangkan Jokowi itu dinyatakan berhasil.

Apalagi Ketidaklayakan penganugerahan Jokowi sebagai Putra reformasi itu masih bertentangan juga terkait dengan kondisi bangsa yang masih prihatin selama periode kepemimpinannya.

Hal ini didukung dengan fakta yang ada di lapangan bahwasanya kondisi ekonomi yang terus merosot, seperti inflasi yang terus meninggi, neraca perdagangan yang minus, belum lagi kondisi memprihatinkan lainnya.

Sehingga masih dirasakan belum memberi dampak yang signifikan kepada rakyat dan rakyat akhirnya kena getahnya akibat kondisi bangsa yang berjalan selama ini.

Secara umum kondisi Indonesia sampai saat ini dirasakan masih seperti jalan ditempat belum ada perubahan yang signifikan. Oleh karena itu rencana Anugerah gelar Jokowi sebagai Putra Reformasi masih belum bisa dialamatkan kepada Jokowi dan masih belum pantas mendapatkannya.

Selama 5 tahun perjalanan periode pertamanya belum juga ada sektor yang menonjol yang menunjukan keberhasilan rancangan program kerja dan kebijakannya.

Oleh sebab itu, perlu pembuktian yang benar-benar nyata, untuk memberikan dasar yang tepat bila Jokowi akan diberi anugerah Putera Reformasi.

Bisa jadi bila nanti gelar anugerah tersebut tetap di sematkan kepadanya, malah jadi lelucon yang sama sekali tidak lucu, dan makin dibully dan ditertawakan rakyat.

Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan kembali, mengenai rencana penganugerahan tersebut, jangan sampai malah menjadi blunder dan bumerang yang malahan akan semakin membuat citra dan preseden buruk Jokowi  dalam pemerintahannya di periode keduanya nanti.

Jadi, janganlah terburu-buru kejar setoran atau cari muka layaknya DPR yang sedang kejar setoran dimasa akhir periodenya, yang tiba-tiba seperti kerja yang baru bangun tidur atau tiba akal tiba masa.

Jokowi dan pemerintahannya harus memberikan cukup bukti yang nyata, bila ingin layak dianugerahi gelar Putra Reformasi. Jangan terlalu percaya diri, kalau tidak ingin dinyiyirin nantinya.

Boleh saja sih kalau pihak-pihak terkait memang berani mengambil keputusan itu, karena juga merupakan wewenangnya, namun jangan menyesal dibelakang hari bila kedepan malah membuat kontradiksi yang semakin menyudutkan Jokowi dan pemerintah.

Rakyat butuh bukti nyata, sesuai janji-janji yang telah di ucapakan oleh Jokowi dan pemerintahannya, selesaikan dulu PR-PR Jokowi dan pemerintahannya selama ini. Barulah bisa berdiri tegak dengan kain sutera emas untuk menerima anugerah tersebut.

Mungkin saat ini yang lebih tepat dianugerahkan kepada Jokowi adalah sebagai Putra Milenial. Karena selama ini apa yang telah menjadi program-program kebijakan yang direncanakannya adalah di era milenial dan banyak hal yang disampaikannya merupakan hal-hal yang berbau milenial.

Jokowi dan pemerintahannya saat ini getol mengembar gembrotkan eh,,, gemborkan era milenial. Menterinya pun nanti katanya bakal ada menteri milenial, atau bisa jadi kabinetnya nanti bukan kabinet Jokowi Jilid 2 tapi kabinet milenial.

Kalau gelar anugerah Putra Milenial yah,,, masih lah bisa diterima dan ditolerir, karena Jokowi sedang ada di masa milenial. Beberapa program kerja dan kebijakannya juga dianggap modern seperti proyek MRT, pengembangan E sport, digitalisasi satelit,  poros maritim, tol laut dan moderenisasi lainnya.

Nah, bila Jokowi akan dianugerahkan sebagai Putera Reformasi maka buktikanlah dulu kepada bangsa ini, bahwa apa yang telah dijanjikannya banyak berhasil, minimal 70 persennya sajalah janjinya itu ditunaikan dan mendapat predikat berhasil.

Maka gelar anugerah Putra Reformasi sangat layak di sematkan pada Jokowi, atau malah bisa juga dikawinkan dengan gelar Putera Milenial. Jadi gelarnya semakin keren dan modern yaitu anugerah gelar Putra Reformasi Milenial.

Semoga segala keprihatinan yang masih melanda bangsa sampai saat ini ada solusi dalam mengentaskannya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bangsa ini sejatinya dapat tercapai sesuai dengan visi misi yang diinginkan, dan menjadikan NKRI yang kita cintai bersama ini maju dan berhasil.

Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun