Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis Pilihan

Tahun 2024 Jangan Lagi Terjadi Krisis Paslon Pilpres

23 Mei 2019   12:13 Diperbarui: 23 Mei 2019   12:30 693 10
Seperti yang sudah diketahui Penyelenggaraan Pemilu 2019 telah memasuki garis akhir. Di tahun 2019 ini santer terdengar rumor bahwa beberapa parpol sulit untuk mengusung dan  menemukan figur Presiden dan Wapres. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ini dikarenakan prinsip parpol yang masih mengedapankan perolehan suara parpol untuk mendongkrak suara, guna mencapai perolehan kursi legislatif maupun jabatan tertentu di kabinet berdasarkan pengaruh dan kharismatik figur paslon pilpres yang diusung.

Menilik petahana yaitu Jokowi yang sudah terlanjur diusung jadi capres oleh beberapa parpol yang setia sejak awal mendukung dirinya, sudah mendahului untuk  berkonstestasi dalam rangka mendongkrak perolehan suara. Hal ini membuat kontestan lainnya meski berpikir keras untuk meraih dan mendongkrak serta menyelamatkan parpolnya.

Mengapa Prabowo kembali diusung sebagai capres? Karena hanya beliau saat ini yang dinilai masih mampu untuk bersaing dan mempertahankan elektabilitas parpol lainnya dalam rangka mendongkrak suara.

Kalau saja saat itu Prabowo menolak, maka Jokowi tahun ini otomatis langsung naik jadi Presiden karena tak ada saingannya. Parpol yang bersebrangan dengan Jokowi otomatis akan jadi oposisi, karena tidak menemukan figur yang pas untuk berkompetisi dengan Jokowi, dan mengakibatkan partai oposisi akan sulit mendapat kursi legislatif ataupun jabatan menteri tanpa adanya figur paslon Presiden.

Menyikapi hal ini, di sinilah sikap negarawan Prabowo muncul, beliau membaca situasi pelaksanaan pemilu nanti kalau langsung dimenangkan satu pihak tanpa adanya persaingan, demokrasi jadi mati.

Pada akhirnya Prabowo harus berbesar hati maju lagi di Pilpres tahun 2019 ini, meskipun sesungguhnya beliau mengetahui akan berat memenangi pilpres ini bersaing dengan petahana.

Tahun 2019 ini sesuai hasil penetapan KPU lalu Jokowi dipastikan menang, namun di tahun 2024 Jokowi bakal tidak jadi calon Presiden lagi, karena sesuai UUD 45 amandemen, Jokowi sudah 2 periode maka tidak boleh lagi mencalonkan diri atau dicalonkan.

Oleh sebab itu periode 2019 -2024 inilah waktunya, masing-masing parpol mulai mengkader aset-aset SDM mereka untuk berkontestasi di tahun 2024. Sehingga Wajah-wajah baru figur pasangan Capres dan Wapres yang akan mewarnai Pemilu 2024 Mendatang sudah disiapkan sejak awal.

Jadi inilah saatnya dan sudah waktunya seluruh kontestan yang bersaing menyatukan visi dan misi bersama, tinggalkan perbedaan yang selama ini terjadi, segera susun rancangan terbaik untuk Pemilu Tahun 2024 mendatang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun