Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sang Pemulung

22 Maret 2021   17:35 Diperbarui: 22 Maret 2021   17:43 113 5
Dikala dedaunan masih basah dihiasi embun pagi
Berangsur kering terpancar sinar mentari
Engkau siapkan bekal untuk mengais rezeki
Melangkahkan kaki dengan penuh percaya diri

Dikala jalanan mulai dideruh hiruk pikuk kendaraan
Orang-orang berpacu mengejar target dan tujuan
Dan kau tak mau pula ketinggalan kesempatan
Berjalan di tengah-tengah debu jalanan

Panas dan hujan tak jadi penghalang
Karena ragamu sudah siap menghadapi rintangan
Teriknya matahari siang tak kau hiraukan
Basah kuyup karena hujan sudah kau pasrahkan

Saat orang-orang membuang apa yang tidak lagi dibutuhkan
Kau mengambilnya menjadikan barang dagangan
Untuk dijual mengharap secuil uang
Demi keperluan untuk perut yang butuh makan

Syukur bagimu hanya cukup mengganjar perut yang kosong
Tak pedulikan pakaianmu yang sudah mulai bolong
Kau tak berharap ada yang datang untuk menolong
Karena kau kuat terbiasa menyusuri lorong-lorong

Inilah kisah sang pemulung
Manusia tak berharta tapi tau diuntung
Semangatnya bak perahu yang tak henti mendayung
Keyakinannya selalu menjulang setinggi gunung.

Padang, 22 Maret 2021
Setrio Hardinata

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun