Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kemarin

5 September 2016   23:03 Diperbarui: 5 September 2016   23:12 121 12
Kemarin, kau masih di sini, temani malamku dalam satu cengkrama tanpa jarak. Kau duduk tepat di depanku, melagukan syair-syair cinta. Kalbu ini terkapar dalam rasa yang tak lagi bisa kukatakan selain gumam diri bahwa aku sangat mencintaimu, lelakiku. Kita berdua larut dalam penyatuan rindu yang telah lama mendera jiwa. Kamu dan aku larut dalam hasrat yang tak terbendung oleh semesta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun