Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Berpelukan Saling Melepas Rindu

15 November 2023   21:37 Diperbarui: 15 November 2023   21:39 108 8
Berpelukan Saling Melepas Rindu

Menggapai Harapan-79

@Cerpen

Citra, Apa kabarmu apakah kau juga merindukanku? Hari Minggu aku akan ke rumahmu kita bisa saling cerita pengalaman dalam pekerjaan kita," Sita bermonolog.

Tanpa disadari Sita dan Citra sama-sama berencana ingin bertemu di hari Minggu, rindu yang membuncah merajai benak mereka.

Hembusan bayu di pagi itu, membangunkan Sita dari tidurnya. Rumah sederhana yang masih terbuat dari papan memudahkan udara masuk ke kamarnya.

Usai melantunkan doa Sita berajak dari ranjangnya.

"Oh, ya aku segera menyelesaikan  pekerjaan rumah. Selaesai ibadah nanti aku akan menemui Citra, semoga sahabatku itu ada di rumah," monognya di hati.

Ayah dan ibu Sita sudah bersiap-siap hendak ke Gereja. Tempat ibadah tidak jauh dari kediaman mereka.

Saat ibadah Sita memohon kepada Tuhan Yang Kuasa agar orang tuanya diberi kesehatan dan Tuhan memberkati rencana-rencana mereka.

Ibadah telah usai, semua jemaat pulang sembari menyalami pebdeta di depan pintu masuk.

Sesampai di rumah Sita izin kepada orang tuanya.

"Pak, Bu, Sita izin ke rumah Citra ya, lama kami tidak bertemu."

"Sampaikan salam kami padanya Nak!"

Sita pun melangkah meninggalkan kedua orang tuanya.

Disisi lain
Citra juga izin kepada ibunya. Dengan senang hati ibunya memberi izin. Ibu Citra juga merindukan Sita.

Citra berjalan melalui sungai kecil menuju rumah Sita. Air yang mengalir terlihat bening. Ikan kecil berenang berkerumun.

"Aduh, segarnya air ini dan tiupan bayu  yang sejuk membuat suasana desa semakin asri.

Dari kejauhan Sita juga menikmati air sungai yang mengalir dan pepohonan yang rindang.

 Tetiba pandangan Citra ke sosok yang lama dirindukannya. Sontak dia memanggil namanya.

"Sitaaaaa, aku mau ke rumahmu?" Aku rindu sekali," teriaknya sembari mempercepat langkahnya.

Demikian juga Sita, gegas dia menemui Citra.

Mereka pun berpelukan erat  salig melepas rindu. Hehehe seperti teletabis

Tanpa sadar buliran bening membasahi pipi mereka berdua. Rasa bahagia menyelimuti hati Sita dan Citra.
Setelah merasa puas mereka pun melerai pelukannya.

"Sit, apa kabarmu? pasti asyik ya di tempat kerjaan mu?" Ceritain ya,"ungkap Citra.

"Oh, ya Cit apa kita di sini terus atau ke rumahku? tanya Sita sembari memegang tangan Citra.

Dari kesepakatan mereka, akhirnya mereka menuju rumah Citra. Keduanya sudah izin kepada orang tua untuk bertemu. Persahabatan mereka sudah sejak kecil. Saat duduk di bangku SD.
Di perjalanan ke rumah Citra tak putus-putusnya mereka cerita.

Dunia serasa milik berdua, tidak perduli dengan orang yang lewat. Tawa mereka pecah.

Teriknya mentari serta awan putih yang berkejar-kejaran mengiringi langkah mereka berdua.

"Cit, lihat kupu-kupu di sana banyak sekali ya sepertinya mereka reunian atau temu kangen seperti kita," imbuh Sita sembari membariskan giginya yang putih.

"Eh, Sita, kamu banyak kemajuan nih, kamu sudah bisa melawak," seru Citra senang.

Biasanya Citra yang suka membuat tertawa, Sita yang dulu pendiam membuat Citra tersentak dan senang.

Sesampai di rumah Citra, tetiba ibu membuka pintu.

"Loh, bukannya tadi izin ke rumah Sita, kok malah di sini," tanya ibu Citra sembari mengerutkan keningnya.

Citra menceritakan kisah berdua yang sama-sama ingin bertemu.

Ibu Citra menyambut Sita yang juga dirindukannya.

Sita gegas menyalami ibu Citra dan mencium punggung tangannya. Ibu Citra meraih tubuh Sita ke pelukannya.

"Maafkan Sita Bu, Sita tidak pernah berkunjung," ucapnya sedih.

Netranya yang sembab akhirnya jatuh membasahi pipinya. Ibu Citra sudah sangat baik kepadanya tanpa bantuan mereka Sita tidak bisa meraih gelar S1 dan bekerja di perusahaan besar.

Bersambung....

Jakarta, 15 Nov 2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun