Sudah tiga hari ini abah tak banyak bicara, ia terlihat sibuk membuka sebuah kitab lalu menutupnya kembali, aku lihat kegusaran dalam wajahnya. Biasanya, selepas maghrib ia memanggilku, "Nak, coba perhatikan hapalan abah" pintanya. Ia menghapal lima sampai sepuluh ayat di beberapa surat, ayat itu nantinya jadi materi dakwah di masjid dekat rumah. Abah memang bukan ustadz tetap, namun jika ustadz yang diundang tak datang, abah yang menggantinya. Aku memperhatikan dan mengoreksi jika ada tajwid yang kurang benar, ia pun mengulang dan memperbaiki hafalannya.