Apabila segala-galanya berjalan sebagaimana mestinya, berlakunya ASEAN Free Trade Area (AFTA) –pasar bebas ASEAN– tahun 2015 mendatang adalah sesuatu yang menggairahkan. Kemungkinan-kemungkinan baru untuk dieksplorasi menjadi banyak sekali bermunculan. Bagaikan beraneka-ragam permainan baru dalam jumlah melimpah di mata anak-anak. Akan tetapi, jikalau suatu bangsa penandatangan kesepakatan AFTA selama ini ibarat mengendarai sepeda melawan arus, bukan di jalan raya melainkan di sungai berarus deras dan berjeram, datangnya pemberlakuan pasar bebas ini justru terasa seakan hari-H pelaksanaan eksekusi mati di depan para algojo.