Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Kaum Bimbang

2 April 2020   01:56 Diperbarui: 2 April 2020   01:55 75 3
terkurung dalam tembok dan wajah-wajah bosan
menembus retakkan tembok dengan kenangan-kenangan yang membingkai di langit-langit mata memandang
menyuap riuh isi perut dengan bubur yang terpaksa disajikan
dengan pakaian yang cukup berwarna ini kita yang hidupnya tanggung menjadi penakut dan bimbang seketika
bagaimana kalau tetap mencari makan
bagaimana kalau kita menjaga diri tetap dalam  perintah mengungsi
kita yang hidupnya tanggung ini menjadi penakut yang menurut
menatap tembok dan kaleng beras
kita harus hidup
kita harus sehat
kita harua nurut
demi kita juga
kita yang hidupnya tanggung mau melawan tak bisa mau menurut sama saja
       Ohh..dewa-dewa pemberi nasi hangat tidak kah kau beri kami pengecualian;
"kami yang hidupnya tanggung ini sedang di hadapan izroil antara mati sakit atau mati dengan perut kosong"

wabah virus, 2019-2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun