Pagi ini, ketika aku selesai makan, Mbah berbisik. “Sekar, Mbah sudah sepuh, Nduk.. kamu jadi anak yang pinter ya..” Aku mengangguk-angguk. Jarang sekali Mbah berbicara dengan cara seperti itu. Aku tidak tahu apa maksudnya karena Mbah memang sudah sepuh. Apalagi rambutnya lebih banyak yang beruban.