Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Berbagi kemeriahan Imlek di Pontianak

3 Februari 2011   02:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:56 921 3

Seminggu sebelum Imlek, kota ini sudah memerah dengan gantungan lampion dan kertas merah yang diatasnya terdapat tulisan-tulisan cina di setiap rumah, gedung pemerintahan, mall, bahkan gang-gang kecil di kawasan padat penduduk. Penjual hiasan Imlek serta buah jeruk yang merupakan perlambang keberuntungan berjamur di badan-badan jalan kota Pontianak. Warna merah paling mencolok di pusat kota Pontianak, yakni jalan Gajah Mada yang merupakan lokasi central masyarakat etnis tionghoa bermukim. Vihara-vihara penuh oleh jemaat yang melakukan sembahyang.

Kesan luar biasa sangat terasa saat menjelang malan tahun baru, yakni pada Rabu, 2 Februari 2011. Perayaan Imlek terbesar yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya. Pada rumah yang merayakan imlek, pintu dan jendela dibuka lebar-lebar serta tampak pula hiasan bunga-bunga kecil dipajang di ruang tamu. Hal ini dipercaya untuk mempermudah rejeki masuk ke dalam rumah. Pesta kembang api yang bahkan lebih meriah dibandingkan dengan tahun baru Masehi. Kembang api oleh masyarakat Tionghoa dipercaya untuk mengusir hawa buruk, oleh sebab itu setiap masyarakat berlomba-lomba menyalakan kembang api yang terbaik yang mereka punya. Semakin besar kembang api semakin besar manfaat yang akan diperoleh.

Sejak pukul enam petang, suara letusan kembang api sudah terdengar di penjuru kota Pontianak. Di langit-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun