Adalah embun
Yang menempel di daun
Sekawanan dingin tdlah menimbun
Pagi telah diserbu
Bukan serdadu
Tapi dingin yang menggungah rindu
Telah membikin ragu
Antara napsu dan rindu
Terobati setelah kopi disedu
2
Dikelilingi suara ramai
Kokok ayam yang jauh menembus pantai
Ketika berdiri di pasir putih yang landai
Mata telah dipenuhi laut
Menghadap timur yang berkabut
Terselip rasa takut
Perempuan pesisir
Rambutnya belum disisir
Dibebani pikir
3
Pagi dipenuhi duka
Setelah terjaga
Seorang teman telah tiada
Berpulang setelah subuh
Ketika terjatuh
Rumput berembun wajah terbasuh
Wajah tenang
Pagi terasa petang
Telah pulang
4
Laut pasang
Pagi tidak sanggup menantang
Setelah daratan diterjang
Nyiur tumbang
Nelayan hilang
Disapu gelombang
Banjir rob telah menggenang
Air mata berlinang
Istri nelayan menunggu suami yang belum pulang
5
Pagi telah dipenuhi puisi
Tanpa ilustrasi
Menenangkan hati
Embun menjadi puisi
Matahari menjadi puisi
Laut menjadi puisi
Tidak ingin dikatakan tak peduli
Mencurahkan isi hati
Habis setelah pagi ditinggalkan matahari
6
Kenangan pagi menjadi rindu
Dingin pagi menjadi kaku
Kau tersipu
Melihat tubuhku tua
Tapi belum renta
Mentang-mentang kau belum tua
Kau masih muda
Tapi cintaku tidak renta
Terus menggoda
7
Telah diselesaikan pagi
Setelah pergi
Meninggal sepi
Berubah warna matahari
Dari tembaga menjadi sulit dimengerti
Siang akan menjadi saksi
Langkah tidak akan disurutkan
Pantang siang ditinggalkan
Karena senja selalu mengingatkan
Sungailiat, 26 Desenber 2022