Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kawanan Pagi

26 Desember 2022   05:58 Diperbarui: 28 Desember 2022   20:29 212 18
1
Adalah embun
Yang menempel di daun
Sekawanan dingin tdlah menimbun


Pagi telah diserbu
Bukan serdadu
Tapi dingin yang menggungah rindu


Telah membikin ragu
Antara napsu dan rindu
Terobati setelah kopi disedu


2
Dikelilingi suara ramai
Kokok ayam yang jauh menembus pantai
Ketika berdiri di pasir putih yang landai


Mata telah dipenuhi laut
Menghadap timur yang berkabut
Terselip rasa takut


Perempuan pesisir
Rambutnya belum disisir
Dibebani pikir


3
Pagi dipenuhi duka
Setelah terjaga
Seorang teman telah tiada


Berpulang setelah subuh
Ketika terjatuh
Rumput berembun wajah terbasuh


Wajah tenang
Pagi terasa petang
Telah pulang


4
Laut pasang
Pagi tidak sanggup menantang
Setelah daratan diterjang


Nyiur tumbang
Nelayan hilang
Disapu gelombang


Banjir rob telah menggenang
Air mata berlinang
Istri nelayan menunggu suami yang belum pulang


5
Pagi telah dipenuhi puisi
Tanpa ilustrasi
Menenangkan hati


Embun menjadi puisi
Matahari menjadi puisi
Laut menjadi puisi


Tidak ingin dikatakan tak peduli
Mencurahkan isi hati
Habis setelah pagi ditinggalkan matahari


6
Kenangan pagi menjadi rindu
Dingin pagi menjadi kaku
Kau tersipu


Melihat tubuhku tua
Tapi belum renta
Mentang-mentang kau belum tua


Kau masih muda
Tapi cintaku tidak renta
Terus menggoda


7
Telah diselesaikan pagi
Setelah pergi
Meninggal sepi


Berubah warna matahari
Dari tembaga menjadi sulit dimengerti
Siang akan menjadi saksi


Langkah tidak akan disurutkan
Pantang siang ditinggalkan
Karena senja selalu mengingatkan


Sungailiat, 26 Desenber 2022



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun