Puisi lama datang kembali, ia menghampiriku dengan membawa angan-angan tentangmu. Katanya ketika hendak menulis puisi mestilah jujur dalam setiap hal. Puisi itu adalah Kau, yang telah mengisi setiap rentetan bait, bunyi, irama, nada, dan rasa pada setiap puisiku. Puisi lamaku adalah kau, yang telah menjelma menjadi ribuan kata dalam setiap goresan tinta. Entah kapan waktu berlalu atau tiba pada hari ini, puisi lama datang kembali dengan beberapa catatan dan ingatan yang hampir berguguran.
KEMBALI KE ARTIKEL