Nah, untuk menuju negara yang maju itu, kita butuh pemimpin yang jujur, merakyat, dan demokratis. Dan, dari semua kategori tersebut ada pada diri Joko Widodo.
Ini bukanlah klaim sepihak, melainkan pengakuan dari rekan kerjanya yang telah mendampinginya selama lebih dari 4,5 tahun, Jusuf Kalla. Hal itu disampaikan Jusuf Kalla ketika memberikan sambutan di kampanye rapat umum yang dilaksanakan di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, JK secara khusus memuji Jokowi sebagai pemimpin yang bisa membuat negara menjadi maju. Ia mengatakan, dibawah kepemimpinan Jokowi, pemerintahan menjadi baik dan stabil.
Menurutnya, Jokowi juga merupakan capres yang sangat tenang dan bukan calon presiden yang selalu marah -- marah. Hal itu tercermin dari adanya debat keempat Pilpres lalu.
Dari debat itu, kita bisa menilai sendiri bahwasanya Jokowi tidak mudah marah. Beliau juga lebih menerima pandangan semua pihak dan itu syarat untuk negara maju.
Jusuf Kalla juga menggarisbawahi bahwa sikap Jokowi yang dianggap demokratis itu tergambar dari kebersamaannya selama 4.5 tahun. Jokowi disebut sebagai pribadi yang mau mendengar pandangan dari semua pihak.
Selain itu, menurutnya, Jokowi merupakan calon presiden yang mau dekat dengan rakyatnya. Blusukan dan mau menyapa orang-orang biasa adalah modal besar Jokowi menggerakan setiap potensi bangsa demi Indonesia Maju.
Jawaban dari Jusuf Kalla di atas cukup menjadi bukti bahwasanya Jokowi merupakan sosok yang pantas dipilih kembali. Tentu saja, sesuai pernyataan JK, jika Indonesia ingin Maju maka pilihlah nomor 01, dan itu tampaknya benar adanya.
Mari kita pilih pemimpin yang baik dan didukung oleh orang-orang baik. Bersama Jokowi kita yakin Indonesia akan Maju.
