Pada abad ke-17 wayang tidak hanya sekedar kebudayaan yang dijaga dan seolah-olah dibela ketika ia hendak diakui oleh kerajaan luar Nusantara. Bukan juga kebudayaan yang dianggap menyimpang dan tidak sesuai oleh sekelompok orang yang memiliki hak prerogatif terhadap pintu Nirwana. Pada masa itu, wayang merupakan sarana sakral penghantar tersebarnya sebuah agama kepada masayarakat yang dilakukan oleh para Dalang berjiwa.Â
KEMBALI KE ARTIKEL