Perayaan kali ini benar-benar terasa hangat dalam rasa juga dalam arti sebenarnya. Sejak pukul 20.00 penonton sudah mulai memadati halaman hingga merangsek ke depan panggung sederhana. Hujan tak juga membubarkan kerumunan masa yang menanti pujaannya masing-masing. Turut diantara puluhan yang datang adalah Romo Sindu dan Bapak Djaduk Ferianto sebagai pendukung terciptanya ruang bagi banyak orang berekspresi lewat seni.Â
KEMBALI KE ARTIKEL