Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Melupakan Rindu, Namun Ribang Tetap Mengenang

27 Maret 2020   22:52 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:08 99 0

Sampai hati lekas beranjak dan tak kuasa mengelak hadirnya rindu yang menggema

Rasa...
Hati kembali pada sang surya senja
Bercerita pada malam yang lara
Menyapa rindu-nya yang adhesi bagai aulia dalam jiwa
Sebab pilihannya tak lain dari cinta atas agama

Rindu yang lawas tak mengusik jiwa
Wujud yang dulu berkeliaran dalam asmara nyawa
Dan hati yang tak bisa menahan keadaan yang mesti terucap dengan kata serta logika

Sampai kapan renungan ini selesai?
Berapa lama jeda menerima rindu kan usai?
Dan kapan jisim tuk kembali pada ruang rindu yang penuh anggai?

Ruang yang lama berdiri
Hampa yang nyata dan penuh sunyi
Ruang aspirasi tuk mencari jati diri
Kini berpenghuni rasa gelisah dan rindu yang tak berfondasi

Dilema...
Resah...
Gundah...
Bergejolak ketika raga tak mampu berserah
Akan maksud hati yang belum terarah
Karena rindu selalu berpihak pada ihwal yang salah


Dua purnama darimu...
Ku renungi,
agar maksud hati tak salah kiprah lagi
Setiap deretan detik yang berlalu,
Ku merenung,
perihal perkara penting agar ku pahami semua arti itu

Ribang ini rindu...
Yang telah usang tuk dijamu
Karena hasrat menolak hadirnya temu

Rindu...
Rindu yang ditahan
Diacuhkan
Diabaikan
Dan tak bisa dikoyakkan pada tiap memoar angan

Ribang akan rindu
Lawas tak jumpa dan bergurau denganmu
Rindu akan rindu
Lama tak menatap tatap kamu

Itu yang dicamkan oleh bibir ini
Walau diri tengah menyendiri
Tak jumpa walau ingin menemui
Tak merasa jauh meski jarak memisahkan diri
Rindu pun tertolak karena kesadaran hati

Doakan diri
Agar tak lupa akan rasa rindu yang menghampiri
Buat-lah rindu tuk selalu menjejaki
Agar jiwaku tak merasa ribang akan rindu lagi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun