Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Kontroversi Terminal Operator di Pelabuhan Tenau-Kupang-NTT

10 Oktober 2011   04:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08 294 0
Kupang, Pada tanggal 9 Oktober 2011 pihak Pelindo Kupang telah mendatangkan 1 unit container crane (CC) yang dibawa dari Jepang ke Kupang menggunakan MV. Yamatai. Rencananya tanggal 12 Oktober 2011 pihak Pelindo Kupang akan mendatangkan lagi 2 unit RTG ke pelabuhan Tenau. 1 unit CC dan 2 unit RTG  ini didatangkan oleh pihak Pelindo Kupang untuk menunjang pelaksanaan rencana Terminal Operator di pelabuhan Tenau Kupang. Selain itu untuk menunjan pelaksanaan Terminal Operator ini, pihak Pelindo Kupang juga menggandeng pihak BJTI sebagai pelaksana bongkar / muat kapal dan handling cargo / container di CY Tenau. Namun meskipun alat-alat tersebut sudah mulai didatangkan, rencana terminal operator ini masih belum bisa dikatakan berjalan lancar terkait masih belum adanya kesepakatan tarif dan sharing antara pihak Pelindo Kupang dengan APBMI Kupang maupun pihak pelayaran. Khusus mengenai bongkar / muat kapal curah, pihak PBM di Kupang merasa keberatan mengenai usulan sharing yang ditawarkan sebesar 25 % oleh pihak Pelindo Kupang. Oleh karena itu akan ada meeting lanjutan untuk membahas negosiasi sharing Pelindo dengan APBMI ini. Sedangkan untuk kenaikan tarif kegiatan bongkar / muat kapal container yang diajukan oleh pihak Pelindo Kupang kepada pihak pelayaran juga masih dalam tahap negosiasi karena kenaikan yang diajukan dinilai cukup tinggi  dibanding harga yang berlaku sebelumnya. Terlepas dari kesepakatan tarif dan sharing, dalam pelaksanaan terminal operator di Tenau Kupang ini perlu dicermati mengenai produktifitas pelabuhan Tenau dibanding dengan besarnya investasi alat. Bila melihat total produktifitas pelabuhan Tenau tahun 2010 sebesar 54.817 Boxes dan pelayaran yang mempunyai kapal dengan muatan full containerized hanya ada 1 pelayaran dan yang lainnya adalah semi containerized, maka dikhawatirkan investasi ini akan lama tercapai BEP. Oleh karena itu sangat tidak mungkin apabila tarif pelayanan jasa di pelabuhan Tenau dipasang tinggi untuk mempercepat tercapainya BEP. Lalu apabila biaya pelabuhan semakin meningkat, bagaimana dengan nasib masyarakat yang bakalan terimbas dengan naiknya harga barang karena biaya pengiriman meningkat ? --- diambil dari berbagai sumber -----

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun