Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tor Sinabung

6 Desember 2017   11:05 Diperbarui: 19 Januari 2021   22:02 525 0
21 tahun yang silam
Aku berdiri di puncakmu
Ketika itu hujan berbuah teramat lebat sangat
Kelaparan hampir merenggut nyawaku
Kedinginan membuat lidahku kelu
Kakiku kaku, dan tubuhku membeku

Kabut, embun dan awan di puncakmu
Menabrak wajahku menghajar perutku
Aku terjungkal, tumbang lalu terkapar
Aku tidak mempunyai selimut untuk penghangat
Juga sedikit makananpun aku tidak ada

Ingin aku mengetuk kamarmu
Membangunkanmu meminta apimu
Siapa tau di periukmu tersisa sebutir nasi

Tapi aku terlalu takut amarahmu bangkit
Laharmu terlalu panas
Debumu terlalu tebal untuk di hirup
Lebih baik aku mati kelaparan
Dalam kedinginan hujan, embun, awan dan kabut

Tetapi saya terlalu yakin
Engkau tidak dapat melakukan apapun
Engkau sudah mati
Amarahmu sudah mai
Debumu sudah mati
Laharmu sudah mati

Aku salah,
aku khilap,
tertampar tanya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun