Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Begini Etika Penanganan Hewan Uji Coba, Tak Boleh Sembarangan

13 Mei 2019   11:09 Diperbarui: 13 Mei 2019   11:25 56 1
Esaunggul.ac.id, Komisi Pengawasan Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan Penelitian, Pengujian, penangkaran dan pendidikan, Drh. Fitriya N.A Dewi, Ph.D., Cert. LAM dalam materi kuliah tamunya di Universitas Esa Unggul, Jumat (10/05) lalu,  mengatakan terdapat sejumlah penanganan yang dapat dilakukan seorang peneliti dalam penanganan dan Pengendalian Hewan Uji Coba seperti Mencit, Tikus dan Kelinci.

Pertama sebelum memulai penanganan Hewan, Fitriya mengatakan sebaiknya menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai mengikuti prosedur yang berlaku dan mempertimbangkan resiko keselamatan kerja dan pastikan peniliti yang menjalankan uji hewan telah terlatih dalam hal ini tidak tergesa-gesa serta dapat memahami penanganan kecelakaan kerja apabila tergigit atau tercakar.

"Pastikan ketika anda melakukan Uji Coba, kalian sudah terlatih untuk melakukanya. Seorang peneliti yang melakukan uji hewan juga harus mengetahui dan memahami tingkah hewan yang diperiksa seperti mengetahui hewan sangat sensitif terhadap suara dan bau, hal tersebut dapat memancing agresifitas hewan, dan jangan membuat suara yang mengangetkan saat memasuki fasilitas hewan nokturnal dan perlu diingat hewan betina sangat protektif terhadap anak-anaknya," ujar Fitriya.

Dalam penanganan pada hewan terdapat prosedur yang berbeda-beda seperti pada mencit seorang peneliti harus mengamati level aktivitas hewan karena beberapa mencit sangat agresif, sebaiknya dalam melakukan uji hewan mencit tidak diangkat dengan cara mengambil/memegang pangkal ekor dengan jari. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun