Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Supersemar, Kudeta Khas Indonesia

11 Maret 2012   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 1308 1
Baru-baru ini Ketum Partai Hanura, Wiranto, mengatakan, makar atau kudeta hampir tidak dikenal di Indonesia, apalagi kudeta militer. Di Indonesia tak pernah terjadi kudeta militer. [1] Benarkah itu? Sepertinya, orang Amerika tidak berpendapat begitu. Hari ini tepat tanggal 11 Maret, hari diperingatinya Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966) yang historikal itu. Di buku-buku pelajaran Sejarah Indonesia saya sejak SD tak pernah ada kata 'kudeta' untuk menyebut Supersemar. Tapi sesaat setelah kejadian, orang Amerika telah mengenalinya sebagai kudeta. Berikut isi telegram dari Kedubes Amerika (Jakarta) untuk Dept. Luar Negeri (Washington), 12 Maret 1966 [2]:

"Indonesia baru saja melancarkan sebuah kudeta militer [military coup] yang khas negeri tersebut. Setelah lama ditunggu-tunggu kini Sukarno telah mempertaruhkan nasibnya terlalu jauh. Rencana dia untuk menyingkirkan jajaran kepemimpinan militer dan memasukkan seseorang yang dikenal sebagai Pro-Komunis sebagai Meneri Pertahanan telah mendorong militer untuk memotong kekuasaannya."
"Jika Jenderal Soeharto dan kawan-kawan sungguh-sungguh dapat bekerja secara rasional, maka Indonesia masih dapat diselamatkan dari keruntuhan. Tapi mistik Jawa kelihatan mulai lagi --sudah ada yang membandingkan Soeharto dengan Rama, istrinya adalah Shinta, dan anak-anak KAMI, KAPPI, adalah tetara Hanuman. Ini namanya main-main! ... Jika diperlukan mistik Jawa menyamakan Soeharto dengan Rama, dan KAMI DAN KAPPI adlah pasukan-pasukan beruk Hanuman yang akhirnya mengalahkan Rahwana (Soekarno) diteruskan, maka seluruh pemikiran akan jatuh lagi ke dalam alam tak rasional. Dan Indonesia akan kacau terus. Moga-moga tenaga-tenaga rasional di luar akan cukup kuat menolak mistik-mistik serupa ini." [6]
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun