Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Entahlah

17 Januari 2022   15:53 Diperbarui: 17 Januari 2022   16:09 90 3
Sore di lorong perumahan,
Di balik pintu kayu yang dilapisi seng bekas,
Berjejer kepala-kepala cendikiawan,
Sambil menyeruputi secangkir kopi kebosanan,

Dari teguk ke teguk-nya rasanya masih saja hambar,
Demi mengubah rasanya aku memilih bercinta dengan sajak,
Saat kata ku urai menjadi puisi,
Ada lirik dari alis yang tak ingin berpaling,

Di depan mata ada bocah yang menampakkan jejaknya,
Di bawah tugu berlabelkan wadah pembinaan,
Bocah itu bertanya kepada benaknya !
Apakah mungkin mereka yang dibalik pintu itu,
Bertukar gagasan mendiskusikan apa yang kupikirkan ?
Ataukah ini pikir kecilku yang bagi mereka tidak bermakna apa-apa ?

Ah entahlah...
Asalkan mereka jangan sama seperti tuan penguasa,
Pernah bercumbu dengan gagasan seperti halnya mereka sekarang,
Namun ketika berjas penguasa,
Rakyat dijadikannya domba taruhan.

Riki Goi
Senin 17 Januari 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun