Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gempa - tsunami: geliat sunnah

12 Maret 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:51 63 0
Aku tunduk pada perintahMu Tuhan,
ketika Kau jadikan manusia sebagai pemimpin di mukaku ini
Bumi milikMu
dan Kau beri tahu bahwa manusia cenderung merusak

Saat aku sekedar mengerutkan wajahku yang kering karena kurap-kurap noda manusia
kulihat khalifahMu sempoyongan
ketakutan
panik
cemas
menangis
egois
dan tanpa daya
bak kumpulan semut disibak sarangnya
berhamburan

Atau ketika air mataku bercucuran menangisi nikmatMu yang mereka lupakan
aku temui mereka juga tidak berdaya
tergeletak tercampakkan bagaikan ikan-ikan terracun di empang
tercerabut semua kekuatan mereka bagaikan tercerabutnya akar pohon di Kalimantan
bahkan ikatan kuat ibu anak, bapak anak, suami istri
Kau kuasakan tercerai berai bak sapu lidi hilang tali

Jika Kau beri aku nafsu,
akan kumuntahkan sedikit saja bara amarah dan kejengkelanku terhadap perilaku mereka yang hina dan membawa petaka
apatah lagi jika aku menggeliat meluruskan tulang rusuk dan melepaskan bebanku dari beratnya dosa manusia
Namun Maha Suci diriMu yang tidak memberiku nafsu

Aku adalah makhlukMu, sama seperti mereka, manusia
hanya aku tak berakal dan bernafsu
dan hanya tunduk taat kepadaMu
Makin sering Kau perintahkan aku Ya Rabbii
untuk menggeliatkan badanku kembali sebagai sunah
kuharap makhlukMu yang berakal dan bernafsu itu
bisa sedikit tunduk dan patuh kepadaMu
itupun jika aku punya harap

Cag, 11 03 11

Duka dan doaku untuk saudara-saudara kita di Jepang dan bagian lain di dunia. Bencana yang mengharuskan kita berpikir.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun