7 Oktober 2019 16:40Diperbarui: 7 Oktober 2019 16:481715
Kami tiba di puncak kebun teh itu sudah larut malam. Perjalanan dari kota ke mari cukup melelahkan. Selain itu memualkan. Bagaimana tidak, kami harus menumpang pick up karena tak ada lagi angkutan umum. Ya, terpaksa. Meski impit-impitan dengan kambing. Pasti tahu kan hasilnya? Aroma kami benar-benar bau bandot. Mang sopir malahan ngledek. Biar pun bau, tapi kami tetap laku juga. Memangnya kami kambing?
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.