Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Lubang Cahaya

28 September 2020   21:18 Diperbarui: 28 September 2020   21:19 45 15
Wajahnya merona, diterpa sinar dalam lubang Cahaya kamar
Senyum lugu yang ia berikan pada pemuda yang dicintai mengembang menjadi degup aneh dalam dada

Kedua insan telah mengubah cinta menjadi gelora
Bahkan napas pun senada dalam hingar malam yang kian sunyi
Cahaya dari lubang hatinya kian terang

Penyatuan dua derita itu mengubah segala yang mustahil menjadi harmoni malam

Hanya sunyi dan lubang Cahaya yang menjadi saksi di bawah pemilik langit bahwa cinta bisa membelah samudra laksana tongkat Musa yang sakti

Bukit Nuris, 28 September 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun