Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kembalikan Marhaenisme ke Buminya

16 Mei 2020   00:00 Diperbarui: 16 Mei 2020   00:33 243 0
Pada tahun 1926, pemuda Soekarno bertemu dengan seorang petani bernama Pak Marhaen di pematang sawah, pinggiran Bandung, Jawa Barat. Cerita petani Marhaen merangsang dialektika Soekarno bahwa stelsel hidup yang kapitalistik menimbulkan kelas-kelas tertindas, sekalipun mereka memiliki alat produksi kecil nyatanya masih diterpa permasalahan kemiskinan. Sintesa tersebutlah yang membawa pemuda Soekarno berjuang dengan modal ideologi hasil pikirannya, yang diberi nama Marhaenisme.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun