Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pinandita Sanggraha Nusantara Korwil Bali Menyelenggarakan Penglukatan Agung Banyu Pinaruh

13 Mei 2019   00:34 Diperbarui: 13 Mei 2019   00:49 45 1
Pinandita Sanggraha adalah wadah perkumpulan para Pinandita (Pemangku) dan juga Sarati Banten (tukang banten), berfungsi sebagai pelayan umat didalam pelaksaan suatu upacara keagamaan, Hal ini sesuai dengan hasil keputusan Maha Sabha ke II PHDI Pusat, tahun 1968 di Denpasar Bali, dimana diperkenalkan istilah Pinandita. Selanjutnya kata "Sanggraha" berasal dari bahasa kawi (jawa kuno), yang artinya perkumpulan atau paguyuban.

Pinandita Sanggraha adalah suatu wadah perkumpulan bagi para rohaniwan Eka Jati, yang mengabdikan dirinya sebagai pelayan umat dalam setiap upacara keagamaan. Yang termasuk sebagai Pinandita adalah mereka yang memiliki profesi sebagai Pemangku, Wasi, Mangku dalang, Mangku balian/dukun, Pengemban, Dharma acarya.

Pinandita Sanggraha Nusantara menyelenggarakan Penglukatan Agung Banyu pinaruh, hari minggu 12 mei 2019 bertempat di Pantai Mertasari Sanur. Banyu Pinaruh dirayakan setelah Rahina Saraswati. Banyu pinaruh berasal dari kata banyu yang artinya air (kehidupan), dan pinaruh yang berasal dari kata weruh atau pinih weruh. Weruh sendiri bermakna pengetahuan, sehingga dapat dikatakan banyu pinaruh adalah hari dimana kita memohon sumber air pengetahuan. Banyu pinaruh merupakan titik awal periode wuku di Bali, sehingga akan sangat baik jika sebelum kita mengawali suatu periode yang baru dan sebelum kita mengisi diri dengan pengetahuan, alangkah baiknya kita membersikan tubuh ini dengan air suci (penglukatan).

Disebutkan dalam Manawa Dharmasastra Buku V. 109

"Adbhirgatrani cuddhyanti manah satyena cuddhyati, widyatapobhyam bhutatma, buddhir jnanena cuddhyati".

Artinya :
Tubuh dibersihkan dengan air,
pikiran disucikan dengan kebenaran,
jiwa disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun