Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung

Episode 33: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

2 Juli 2023   16:48 Diperbarui: 2 Juli 2023   17:32 94 3
(Point-of-view kembar Vagano tak dikenal:)

'Aku tak tahu mengapa malam ini aku begitu nekad melakukan semua ini. Bila saja aku tak punya belas kasihan, kubiarkan saja Emily di sana sekalian kunikmati keseluruhannya, sisa-sisa tubuhnya dan hidupnya. Sebab bagaimanapun ia disukai dan menyukai Ocean, kurasa begitu. Ia tak mengenalku. Ia bukan siapa-siapaku.

Namun tidak. Aku sangat cemburu dan marah, tapi belum saatnya kulampiaskan. Maka kubawa tubuhnya naik perlahan kembali ke kamarnya lewat pohon dengan susah-payah karena memanjat sambil membawa tubuh seseorang tak semudah kedengarannya.

"Peluk aku erat, aku akan menaruhmu di balkon lalu pergi."

"Mengapa kita lewat sini, Ocean?" Emily merasa heran.

"Aku harus pergi. Kau masuk dan segera bebersih saja dan beristirahat."

"Jangan tinggalkan aku."

"Aku harus pergi."

Emily dalam jubah ksatria lamanya dan tanpa apa-apapun lagi di dalamnya kuletakkan saja di balkon dan aku segera menghilang secepat bayangan.

Aku tak ingin tertangkap sekarang, belum saatnya...'

Kembali pada Emily. Ia perlahan pulih dan lagi-lagi saat kesadarannya kembali seutuhnya, menemukan dirinya dalam keadaan begitu terbuka dan peka.

'Mengapa aku begini lagi? Tapi tak ada yang terjadi pada tubuhku. Hanya saja, tadi...'

'Ocean? Seperti dia tapi bukan dia. Aku tahu bukan Sky karena antara aku dan Sky tak ada hal berarti, hanya bersahabat biasa.

Dengan seseorang yang seperti Ocean tadi malam, mengapa aku membiarkan dia mendapatkan sedikit hangatku? Bahkan aku ingat samar-samar ia berbagi hangatnya...'

Emily segera masuk dan mandi air hangat sepuasnya. Ia tak ingin sakit dan harus segera sembuh.

Tapi entah mengapa, tangan pemuda itu, siapapun dia, masih terasa di tubuh mulusnya.

Emily tak tahu harus merasa geli, jijik, takut atau bagaimana. Tapi sejujurnya, ia menikmatinya.

Ia segera keluar dari dalam air hangat dan membaringkan diri di ranjang, membayangkan apa yang baru saja terjadi seorang diri.

'Astaga, belum pernah pacaran tapi kok harus merasakan dan mengalami hal seperti ini dulu?'

'Haruskah aku bertanya apa yang terjadi kepada Ocean? Bagaimana bila betul...

Itu bukan dia?'

Emily terhenyak. 'Kembar ketiga... ???'

Malam itu juga ia segera berpakaian rapi kembali dan pergi menuju perpustakaan seorang diri.

"Nona Emily?" seorang petugas yang memergokinya saat berjaga malam sedikit keheranan, "Ada apa Anda malam-malam menuju pagi seperti ini hendak membaca buku?"

"Penting. Saya ingin menyelidiki biografi keluarga Vagano."

"Tentu saja ada, saya segera ambilkan." petugas itu membantunya.

"Saya kembali berjaga di koridor depan, Nona Emily bisa memanggil saya bila memerlukan sesuatu."

"Terima kasih."

Dalam diam Emily duduk sendiri  dalam kesunyian ditemani lampu temaram di meja baca perpustakaan yang panjang dengan banyak kursi. Grandfather clock yang hampir sama seperti di lobi puri berdentang keras saat waktu menunjukkan pukul satu dini hari.

Emily masih sibuk membaca.

'Archduke Zeus Calamity Vagano (19**-19**)
menikah dengan Duchess Florencia Lancaster
(19**-19**)'

'Putra  :
Duke Ocean Stallion Vagano
Duke Sky Firmament Vagano'

dan sebuah nama muncul namun tanpa gelar Duke...

'Earth Avalanche Vagano'

'Itukah nama putra ketiga yang tak diakui oleh Zeus? Itukah seseorang yang belum diketahui keberadaannya selama ini?'

Dan sebetik fakta muncul menyeruak dari dasar alam bawah sadarnya,

'Apakah Earth yang semalam berjumpa denganku, menghangatkan tubuhku, membawaku kembali hidup, menyelamatkanku, lalu kembali menghilang di balik bayang-bayang?'

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun