Pembahasan ini ingin mendudukkan bagaimana gender dalam pandangan islam yang terkait (nafs/jiwa), dalam pendekatan Ibnu al Arabi sifat feminin merupakan realitas yang tertinggi dari sang maha pengasih yang menerima semua bentuk bentuk ciptaannya, penerimaan tersebut dari objek-objek pengetahuan Ilahi.
Dalam realitas nama-nama Ilahi, jamaliyah (keindahan) dan jalaliyah (keagungan) dengan esensi Tuhan yang aktif dan reseptif terhadap aktivitas.
Simbolisme gender feminin yang diuraikan oleh pendekatan ini ialah keutamaan jiwa yang bersifat feminin, sebab jiwa adalah penerimaan aktivitas dan reseptifitas Tuhan dalam ciptaan, sehingga feminin adalah merupakan induk dari segala sesuatu.
Jika dilihat dari tatanan kosmos jenis kelamin, model feminin dari jiwa ialah kaum wanita sehingga simbolisme ungkapan Ilahi dari dirinya ialah kaum wanita, sebab kelahiran manusia dimulai dari diri (jiwa) perempuan yang dimana manusia berasal. Kaum wanita adalah bentuk feminin sebagaimana "jiwa" asalnya bersifat feminin (Tuhan), oleh karena itu Jandi mengatakan bahwa akar dari segala akar adalah realitas tertinggi yang merupakan bentuk feminin.