Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Question Mark (Zuckerberg)

31 Oktober 2023   09:23 Diperbarui: 31 Oktober 2023   09:44 143 2
Hidup penuh dengan tanda tanya. Hal itu diungkapkan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, katanya. Benar.. namun dalam hidup, tanda tanya juga kadang muncul ketika seseorang ingin mencari tahu akan suatu kebenaran atau mungkin sekedar luapan penasaran semata. Hal itu didasari oleh faktor keheranan dan juga keterbatasan diri.

Banyak hal, atau katakan saja beberapa penemuan dan ilmu pengetahuan di dunia ini tercipta karena tanda tanya. Sehingga muncullah teori yang menjelaskan akan alasan mengapa suatu fenomena itu terjadi. Atau penemuan alat yang membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. It's because of the mark question.

Manusia Indonesia merupakan makhluk yang kritis, contohnya ketika alif cepmek selalu dicercai pertanyaan-pertanyaan, beliau selalu berkata "kamu bertenye-tenye?" Belum lagi kalau seseorang malu bertanya saat diperjalanan, maka akan jadi SESAT!

Manusia merupakan makhluk yang suka penasaran sedari kecil sampai sudah di alam lain sekalipun (baca: arwah penasaran).

Sedari kecil contohnya, dengan mempertanyakan apa saja yang kita lihat, kemudian menanyakannya kepada orang tua kita secara berulang-ulang dan berkelanjutan, "Bu, Buwung apa tu man?" misalnya. Atau "kenapa hewan seperti banteng disebut 4 kakinya bu? Bukannya 2 kaki dan 2 tangan bu?" Ibunya menjawab dengan berpikir keras dan sedikit tidak yakin akan jawabannya "karena kalau itu difungsikan menginjak tanah utk berjalan sehari-hari, maka bisa dikatakan itu adalah kaki". Anaknya kemudian bertanya lagi, "oh, trus kenapa banteng dijadikan bendera?
(Sebagian teks hilang)...

Trus apakah kalau kita sering bertanya, lantas kemudian kita akan menjadi filsuf, dan kemudian atheis? Tentu tidak, tergantung jenis dan tingkat kekritisan dari pertanyaan tersebut. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun