Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Ciri-ciri Kompasianer Non-Islam Berdakwah Islam

12 Juni 2012   00:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:05 2472 50
Sebelumnya saya mohon maaf terpaksa saya tulis ini karena yakin sekali menemukan sosok non-muslim di balik nama akun muslim. Dia berdakwah islam seakan hendak menyelamatkan islam namun sebenarnya malah merusak. Siapakah dia? Bila anda cermati profile, bahasanya dalam postingan dan komen maka akan anda temui ciri2 orangnya, yaitu:

1) menggunakan nama nabi islam dan memiliki alamat URL dengan nama arab atau habib. Tetapi tidak paham istilah2 umum dalam islam. Sehingga ngaco. Wahai umat islam pernahkah anda mendengar kalimat seperti ini: "...agar mereka diganjar ke dalam surga jahanam..." ? Dan pernahkan Anda menulis kata ASTAGHfirullah selalu diganti menjadi "ASTAGAfirullah"?

2) orang ini melakukan terjemahan al-quran yang tidak pernah ada di dunia. Misalnya terjemahan sebuah ayat bunyinya begini: "... gunakanlah teror agar umat islam menang..."

3) orang ini menganjurkan kita agar memutarbalikkan hadits untuk menutupi aib. Sebab dia bilang rasulullah kawin dg aisyah dalam usia belia maka perlu kita memutarbalikan hadist agar seolah aisyah kawin pada usia dewasa.

Pesannya adalah: sudah pasti aisyah kawin pd usia amat muda, 9th. Tapi karena bikin malu di jaman sekarang maka marilah memanipulasi hadist seakan aisyah kawin di usia dewasa.

Sayangnya... orang ini bodoh. Justru hasil penelitian menunjukkan aisyah nikah pada usia sekitar 16th. Yang bilang nikah pada usia 9th cuma satu orang, diinformasikan 200th setelah wafatnya rasul untuk membenarkan raja2 kawin dg gadis muda.

4) orang ini meminta agar terjemahan al-quran Departemen Agama RI diubah. Yaitu tidak perlu sesuai bunyi aslinya, tapi dibuat agar enak di telinga non muslim. Pesannya: palsukan aja al-quran.

5) orang ini sudah menghapus banyak postingan yang memberi kesan kuat bahwa dia non-muslim yang pura2 muslim.

6) setidaknya saya dan beberapa muslim di sini pernah meragukan dia sebagai orang islam. Anda tentu dapat merasakan bahwa orang lain agama yang maksain seolah satu agama akan kentara melakukan kesalahan penggunaan istilah2 yang tidak pernah ada.

Mudah2an postingan ini mengakhiri muslim/dai/ustad palsu. Saya berharap yang sudah ya sudah. Marilah buka lembaran baru. Mari maaf memaafkan. Sekalian usul sebaiknya kalau berani debat agama harus berani buka diri agamanya apa. Agar misalnya saya yang muslim tidak sok tau atau ngobok-obok hukum ritual ibadah agama lain.

CATATAN: Cuma satu orang yang saya temukan setelah saya amati semua postingannya yg semuanya berisi dakwah islamiah. Saya tidak tau siapa dia sebenarnya. Namun mohon dengan sangat mari merapatkan barisan antar semua golongan dan semua umat beragama. Agar tetap rukun dan damai.

Saya yakin itu perbuatan dia pribadi.

TAMBAHAN: Siapa yang tidak curiga koq habib berdakwah bisa gagap istilah2 umum dalam islam? Apalagi berani2nya menganjurkan memanipulasi bunyi al-quran dan al-hadist.

Salam damai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun