19 Maret 2017 19:17Diperbarui: 20 Maret 2017 16:004911
“Melodi, jika kita mendengar kata ini pasti akan terbayang deretan nada yang membentuk suatu irama yang tersusun rapi. Tapi bukan untuk yang satu ini, dia adalah alasanku untuk hidup. Benar, Melodi adalah nama seorang perempuan yang telah menjadi temanku sejak kecil. Dia selalu menemaniku setelah perginya kedua orang tuaku di sebuah kecelakaan saat aku masih berumur tujuh tahun. Wanita yang seumuran denganku ini tinggal bersama kedua orang tuanya, pak Oktarian dan bu Febby. Sayangnya, kedua orang tua Melodi meninggal saat ia duduk di bangku SMA tiga tahun silam. Sekarang aku yang akan bertanggung jawab penuh atas dirinya.” Tulisku di buku harian sembari menunggu Melodi yang sedang piket kelas.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.