Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Bukan Anak Kampang

9 Desember 2022   14:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:46 246 4
"Dasar anak kampang, gara-gara kamu anak saya terluka!",  ibu Mila Meneriaki Zubaedah. Di hardik seperti itu Zubaidah menangis dan berlari pulang, meninggalkan sepedanya yang teronggok ditengah jalan. Heran dijaman seperti ini melihat seorang ibu yang masih ikut campur saat anak-anaknya bermain dan membela mati-matian seperti itu, menurutku bukanlah hal terpuji. Apalagi menghardik dengana kalimat yang kurang pantas. Zubaedah hanya membonceng anak itu dengan sepedanya. Dan qodarullah mereka jatuh karena tak melihat tumpukan batu di depannya. Tinggallah sepeda Zubaedah terabaikan di tengah jalan.  Aku menepikan sepeda itu agar tak menghalangi pengendara lain. Astaghfirullah.  Mungkin Zubaidah menangis karena hardikan dari ibu Mila, dia sendiri tak mengerti makna dari "Kampang" itu sendiri. Mendengar kalimat itu, saya gak suka karena kalimat itu sendiri memiliki arti Anak Haram, Zubaedah bukan anak Haram, yang haram itu kelakuan orang tua mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun