Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pemangku Jabatan

12 Juni 2019   12:55 Diperbarui: 12 Juni 2019   13:01 30 2
PANGKU JABATAN
Hai kau yang sedang duduk sembari memangku jabatan  diatas kepala
Ku tantang kau untuk melihat realita dunia
Ku tuntun kau untuk ikut menapaki kehidupan nyata
Realita kehidupan nyata yang tak tersiarkan televisi
Realita kehidupan yang tak seindah angan di dalam kepala ini

Nyatanya setelah kau pangku jabatan, matamu mulai rabun dunia
Telingamu tuli jeritan derita
Kau ucapkan dengan lantang Ciptakan kehidupan bersahaja
Tapi, itu hanya untuk mereka yang bermodal harta
Mereka yang tak bermodal, kau tampakkan kebodohan dan kejahatannya
Untuk yang bermodal kau bernain bersamanya di balik kelopak mata
Satu dua lembar uang memutus nurani manusia

Di hadapan media, tampak tak ada lagi kelaparan
Kau tutup dengan acara pelancong penikmat makanan
Dihadapan media, tak satupun nampak orang tanpa pendidikan
Karena, yang kau ajak diskusi sedang membawa kesarjanaan
Dihadapan media, tak satupun terlihat orang terhimpit dinding rumah sewa
Sulap saja pertunjukkan berjudul "kita masih tuan ditanah kontrakan kita"
Hai pemangku jabatan, jabatan kau pangku dengan kau tegugi susu
Susu itu menyuburkan jabatamu
Semakin besar jabatan itu dengan susu
Semula susu itu adalah hasil kehausan rakyatmu
Mereka menukar darah dan dagingnya untuk susu itu
Kesejahteraan bagimu tidak untuk kelas dibawah mu

Cita-cita leluhurmu hanya akan jadi dejavu
Suatu ketika kau ingat, suatu ketika kau lupa
Harapan leluhurmu hanya tulisan di buku
Kau baca dan kau pahami tidak untuk lakumu
Petuah orang terdahulu hanya angin lalu
Hembusannya membuat otakmu semakin beku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun