Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Ada Apa dengan 200 Mubaligh Rilisan Kemenag?

23 Mei 2018   03:45 Diperbarui: 23 Mei 2018   07:58 478 5
Mubaligh juga manusia punya rasa punya hati, tidak bisa diklasifikasikan seperti buku-buku usang di perpustakaan. Mereka butuh penghasilan layak demi anak istri. Apabila Kemenag memberlakukan daftar nama 200 Mubaligh, dari data tersebut belum tentu semuanya mumpuni, sudah barang tentu ada nilai plus dan minusnya. Dimata Alloh semua sama, asal Mubaligh tersebut dalam membawakan syiarnya tidak mengandung unsur SARA, serta tidak memantik ujaran kebencian syah-syah saja diundang untuk berceramah, sekalipun Mubaligh tersebut hanya mengayuh sepeda, tentu banyak manfaatnya ketimbang mudhoratnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun