Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Pria Muda dan Geliat Pagi

4 November 2022   05:23 Diperbarui: 4 November 2022   05:32 272 56
Hening pagi menutup layar mimpi
membuka mata dan sukma.

Apa kabarmu hari ini?
ucap embun di kaca jendela pada matahari yang mengintip malu-malu.
Salam yang tulus
sekalipun sebentar lagi cahaya hangat matahari akan mengusirnya dari situ.
Tapi dia tidak pernah dendam
karena besok mereka akan kembali bertemu dan bertegur sapa.

Lalu berturut-turut
air dari wastafel, kopi yang mengepul, roti isi dan sepatu olahraga
singgah di tubuh pria muda itu.
Tidak lupa kecupan dari kekasih yang masih ada di masa depan.

Dia pun menyunggingkan senyum
pada kalender yang dihiasi lingkaran-lingkaran, nama-nama
dan jadwal appointment.

Apa kabarmu hari ini?
ucapnya pada matahari yang kini sudah lebih percaya diri
setelah beralih rupa menjadi pegawai corporate.
Salam yang tulus
sekalipun sebentar lagi cahaya hangat matahari akan mengusirnya dari kamar yang nyaman itu.
Tapi dia tidak pernah dendam
karena dia tahu matahari-lah yang selalu memberinya semangat
agar kuat bertinju dengan kerasnya kehidupan hari itu.

Sampai sepi malam kembali membuka layar mimpi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun