Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Omicron Dinas Pagi

2 Desember 2021   20:02 Diperbarui: 2 Desember 2021   20:13 2371 47
Matahari perlahan naik setelah pagi jatuh dari langit.
D melirik jam tangannya dengan ekspresi pahit
lalu memaki dalam hati
O mestinya sudah tiba jam segini
untuk pergantian dinas.

Mata D memerah  
karena lelah
rambutnya berantakan
wajahnya juga kusut
seperti tumpukan pakaian yang ogah disentuh setrika.

Untunglah D tidak perlu uring-uringan lebih lama
karena sekonyong-konyong O muncul di depan hidungnya.

"Kamu terlambat!" bentak D.
"Maaf, Kawan. Aku baru tiba dari Afrika. Karantinanya lama sekali," O tersenyum melas.

D pun menarik napas panjang
lalu menjelaskan posisi pekerjaan terakhir
sebelum diestafetkan ke O.

"Kemarin aku kewalahan karena orang-orang di sini sudah banyak yang vaksin. Tapi belakangan ini mereka mulai kendor lagi. Sudah jarang pakai masker. Mobilitas warganya juga meningkat. Pokoknya kamu kerja yang telaten. Good luck!" ucap D di akhir penjelasannya.

Sebelum berpamitan, mereka pun menukar papan nama di meja kerjanya.
Delta berganti Omicron.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun