Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Menunggu

5 Juli 2021   21:08 Diperbarui: 5 Juli 2021   21:10 443 30
Waktu mencumbu detak jam dinding
yang tidak kuasa melawan
berjam-jam lamanya.

Tidak terpuaskan
dia lalu mencumbu angka-angka jam digital
yang melingkar di tangan.

Setelah itu mencumbu jam di layar gawai
mencumbu kelap-kelip lampu LED di monitor
mencumbu timer air conditioner
mencumbu derit mesin printer
apapun yang berdenyut dan berdetak.

Tapi waktu tidak akan pernah terpuaskan.

Sedangkan diriku
telah klimaks berkali-kali dalam bergeming
penantian yang tidak berbuah.

Waktu melirik dadaku
di dalam sana
denyut jantungku satu-satunya yang belum dijamahnya di ruangan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun